Apa itu fisioterapi ?
Definisi
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.1,2
Seseorang yang lulus pendidikan fisioterapi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan disebut fisioterapis atau yang saat ini dikenal dengan panggilan fisio.1 Hari fisioterapi sedunia diperingati setiap tanggal 8 September.
Organisasi pada Fisioterapi
Di Indonesia, perkumpulan profesi fisioterapis disebut dengan Perkumpulan Fisioterapi Indonesia (PERFI). Untuk jenjang mahasiswa, perkumpulan mahasiswa fisioterapis seluruh Indonesia disebut dengan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI). Di dunia, fisioterapi atau physical therapy atau physiotherapy dinauingi oleh World Confederation for Physical Therapy (WCPT).
Landasan Hukum Fisioterapi di Indonesia
Saat ini fisioterapi di Indonesia telah berlandaskan hukum yaitu :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan & Praktik Fisioterapis.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi.
Peran Fisioterapi
Dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) yaitu pelayanan rawat jalan dan rawat inap.3 Fisioterapis dapat terlibat sebagai anggota utama dalam tim berperan dalam pelayanan kesehatan dengan mengutamakan pelayanan, pengembangan, dan pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.2
Pada pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, fisioterapis berperan dalam perawatan pasien dengan berbagai gangguan neuromuskuler, muskuloskeletal, kardiovaskular, paru, serta gangguan gerak dan fungsi tubuh lainnya. Fisioterapis juga berperan dalam pelayanan khusus dan kompleks, serta tidak terbatas pada area rawat inap, rawat jalan, rawat intensif, klinik tumbuh kembang anak, klinik geriatri, unit stroke, klinik olahraga, dan/atau rehabilitasi.2
Tingkat Pendidikan fisioterapi di Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013, fisioterapi dikualifikasikan menjadi Fisioterapis Ahli Madya, Sarjana Sains Terapan, Fisioterapis Profesi; dan Fisioterapis Spesialis.1
- Fisioterapis Ahli Madya merupakan lulusan Program Diploma Tiga (D3) Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sains Terapan hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di bawah pengawasan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis.
- Fisioterapi Sarjana Sains Terapan merupakan lulusan Program Diploma Empat (D4) atau Sarjana Terapan Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sama seperti D3, lulusan D4 hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di bawah pengawasan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis.
- Fisioterapis Profesi merupakan lulusan Program Profesi Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Lulusan fisioterapi profesi dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri.
- Fisioterapis Spesialis merupakan lulusan Program Spesialis Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Lulusan spesialis fisioterapi dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri.
Bidang Fisioterapi
- Fisioterapi Muskuloskeletal
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang dimana sistem muskuloskeletal melibatkan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan muskuloskeletal tersebut dapat ditangani melalui pendekatan antara lain dengan joint manipulation, soft tissue manipulative, kinesio tapping and splinting, dan exercise therapy.
- Fisioterapi Neuromuskular
Fisioterapi neuromuskular antara lain gangguan neurologi seperti radiculopathy, lesi nervus, stroke, cerebral palsy, parkinson dan permasalahan nervus lainnya. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti bobath, proprioceptive neuromuscular fascilitation, feldenkraise, tickle manuver cough for cerebral palsy.
- Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal
Fisioterapi kardiovaskulopulmonal antara lain jantung, paru, dan intensive care seperti gagal jantung, deep vein thrombosis, pneumonia, asma, stroke, TB, dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti manual lymphatic drain vein, visceral manipulation, muscle energy therapy, basic cardiac life support, dan berbagai terapi latihan baik individu maupun kelompok (misal tai chi, senam ashma, senam stroke).
- Fisioterapi Integumen dan Kesehatan Wanita
Fisioterapi Integumen dan kesehatan wanita seperti kasus diabetic ulcer, decubitus, luka bakar, cellulitis, dysmenorrhea, dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti antara lain wound management, latihan, mencegah scar tissue.
- Fisioterapi Pediatri
Fisioterapi pediatri atau anak menangani kasus pada anak-anak seperti gangguan tumbuh kembang, Congenital Talipes Equinovarus (CTEV), down syndrome, cerebral palsy, dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti stimulasi tumbuh kembang, koreksi postur, mencegah penyakit sekunder.
- Fisioterapi Geriatri
Fisioterapi geriatri merupakan fisioterapi yang menangani kasus pada orang lanjut usia (diatas 60 tahun) seperti osteoarthriris, parkinson, awkward posture, penurunan kuaitas kebugaran dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti koreksi postur, mencegah risiko jatuh, open kinetic chain exercise pada osteoarthritis, mencegah penyakit sekunder, tai chi.
- Fisioterapi Olahraga & Wellness
Fisioterapi olahraga & wellness merupakan fisioterapi yang menangani kasus pada olahragawan atau atlet seperti patellofemoral pain ankle (Jumper’s knee), sprain, strain, tennis’s elbow, golfer’s elbow dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat ditangani melalui pendekatan seperti latihan, modalitas, mobilisasi.
Baca Juga : Cegah Dan Tangani Nyeri Punggung Bawah Dengan Latihan Fisioterapi
Referensi
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan & Praktik Fisioterapis.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional