HaloFisioterapi

Apa Itu Tuberkulosis

tbc

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Penyakit ini ditularkan melalui jalur pernapasan. Tbc biasanya menyerang saluran pernapasan seperti paru-paru, namun juga dapat merusak jaringan lain. Tidak semua orang yang terserang bakteri Mtb berkembang menjadi Tbc aktif, biasa sistem imun bisa mengatasi infeksinya dan hanya 10% yang berkembang menjadi Tbc aktif.

Penyebab Tuberkulosis

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis (Mtb). Anggota keluarga Mtb, yang disebut dengan Mtb kompleks yang mampu menyebabkan penyakit pada manusia adalah M tuberkulosis (sensu stricto), M bovis, M africanum, dan M canetii. Mtb menjadi patogen manusia yang dominan di seluruh dunia. Bakteri ini bersifat aerobik, tidak membentuk spora dan tidak bergerak. Mtb adalah organisme yang tumbuh lambat dengan waktu generasi sekitar 20 jam. Mtb merupakan patogen intraseluler yang mampu menyebabkan penyakit subakut dan progresif yang disebut Tbc aktif. Bakteri ini juga dapat bersifat dorman, artinya tidak aktif dalam sel yang terinfeksi dan akan aktif sewaktu-waktu saat sistem imun sedang menurun.

Faktor Risiko Tuberkulosis

Faktor risiko yang berhubungan dengan Tbc aktif adalah:

  1. Kompromi imun
    • Penurunan fungsi sistem imun pada populasi lansia
    • Penyakit genetik yang menyebabkan imunodefisiensi
    • Infeksi HIV
    • Penggunaan kortikosteroid dalam.jangka panjang
    • Kemoterapi sitoreduktif
    • Transplantasi
    • Antagonis faktor nekrosis tumor
    • Malnutrisi
    • Diabetes
  2. Tembakau
  3. Penyalahgunaan Alkohol

Beberapa faktor resiko tambahan meliputi:

  1. Profesi tenaga kesehatan
  2. Orang tua
  3. Tunawisma
  4. Perumahan padat penduduk
  5. Orang yang dipenjara
  6. Imigran
  7. Anak dibawah usia 5 tahun

Proses Terjadinya Tuberkulosis

Tbc ditularkan melalui droplet di udara yang dapat bertahan selama beberapa jam. Setelah terhirup, droplet dapat mendarat di mukosa saluran napas atas dan dapat mencapai alveoli dimana proses infeksi mulai terjadi. Tergantung pada faktor virulensi patogen dan mekanisme imunomodulator penjamu: bakteri dapat dibunuh, bertahan dalam keadaan laten, atau berkembang menjadi penyakit tuberkulosis aktif.

Tanda dan Gejala Tuberkulosis

Biasanya tanda dan gejala tuberkulosis tidak tampak pada satu tahun pertama dari terjadinya paparan. Beberapa tanda gejala yang umumnya muncul pada tuberkulosis adalah:

  1. Batuk produktif selama lebih dari 3 minggu
  2. Penurunan berat badan
  3. Demam
  4. Kelelahan
  5. Berkeringat pada malam hari
  6. Anoreksia
  7. Nyeri dada tumpul, sesak atau terasa tidak nyaman
  8. Dispnea
  9. Suara napas bronkial
  10. Hemoptisis

Peran Fisioterapi Pada Kasus Tuberkulosis

Pasien dengan keluhan tbc umumnya tidak ditangani oleh fisioterapis karena terapi utama dari pasien TBC adalah medikamentosa. Namun, terkadang fisioterapis memberikan pelayanan kepada pasien TBC jika pasien memiliki kondisi khusus, seperti penumpukan sputum, sesak napas, atau terdapat keluhan muskuloskeletal/neurologis. Fisioterapi dapat memberikan postural drainase untuk membantu pengeluaran untuk membantu pengeluaran sekret dari paru-paru.

Baca juga: Bronkitis Akut : Apa Itu ?

Referensi:

  1. Bloom BR, Atun R, Cohen T, Dye C, Fraser H, Gomez GB, Knight G, Murray M, Nardell E, Rubin E, Salomon J, Vassall A, Volchenkov G, White R, Wilson D, Yadav P. Tuberculosis. In: Holmes KK, Bertozzi S, Bloom BR, Jha P, editors. Major Infectious Diseases. 3rd ed. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017 Nov 3. Chapter 11. PMID:30212088.
  2. Tobin EH, Tristram D. Tuberkulosis. [Diperbarui 20 Maret 2024]. Di: StatPearls [Internet]. Pulau Harta Karun (FL): Penerbitan StatPearls; 2024 Januari-. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441916/
  3. Physiopedia. TBC. Diakses melalui https://www.physio-pedia.com/Tuberculosis

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru