Peregangan Leher, Solusi Nyeri dan Kekakuan Pada Leher
Nyeri pada area leher sering muncul setelah anda melakukan pekerjaan dengan posisi kerja menunduk, menengadah seperti bekerja di depan laptop seharian, menunduk ataupun bermain handphone sembari tidur dalam posisi miring. Apabila posisi kerja tersebut dilakukan selama kurun waktu 8 jam akan memberikan beban kerja yang berat bagi otot ataupun psikis pekerja.(1) Di Indonesia pada tahun 2005 menunjukkan sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja terkait dengan pekerjaannya.(2)
Nyeri leher ini cenderung bersifat memusat, dan berada disekitar leher, dan mampu memunculkan nyeri kepala, hal ini sudah terbukti pada penelitian Tellez dkk, sebanyak 55% kasus nyeri kepala dan leher terjadi akibat adanya myofascial.(3) Apa itu myofascial pain syndrome? Myofascial pain syndrome merupakan nyeri yang dirasakan pada otot yang mengalami kekakuan, pengerasan (taut band), dan akan terasa berbeda dengan otot lain apabila diberi penekanan dan sentuhan.(1)
Apabila anda memiliki myofascial pain syndrome, atau anda berisiko mengalami myofascial pain syndrome karena posisi kerja anda? Tindakan dini yang dapat dilakukan yaitu peregangan otot-otot leher. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan: (4)
- Memperbaiki postur kerja
Posisi kerja yang baik menurut Bayu, dkk yaitu tubuh dalam posisi tegak baik duduk ataupun berdiri, dada terangkat, bahu relax, dan leher sedikit menunduk dengan dagu masuk dalam tingkat kepala.
Selain solusi diatas, anda dapat mengunjungi fisioterapis untuk mendapatkan penanganan yang lebih dalam mengatasi nyeri dan penyebab utama keluhan leher anda melalui penanganan manual therapy, modalitas fisioterapi, serta edukasi efektif untuk mengurangi dan mengatasi nyeri pada leher yang anda alami.
Kami di Halofisioterapi menyediakan pelayanan fisioterapi dengan kualitas premium dan harga yang terjangkau. Tenaga Kesehatan kami akan siap melayani anda kerumah. Informasi pelayanan fisioterapi bisa anda dapatkan pada link dibawah ini. Jangan sungkan untuk bertanya mengenai keluhan anda pada kami.
Baca juga : Mencegah dan Menangani Nyeri Leher Saat Bekerja Menurut Fisioterapi
Referensi
- Hwang UJ, Kwon OY, Yi CH, Jeon HS, Weon JH, Ha SM. Predictors of upper trapezius pain with myofascial trigger points in food service workers: The STROBE study. Medicine. 2017 Jun;96(26)
- Bayu D, Mahayana. Hubungan faktor waktu kerja. waktu istirahat dan sikap kerja terhadap keluhan nyeri tengkuk pada pengerajin ukiran kayu. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2014;4(1):6-15.
- Cerezo-TE, Torres-LM, Mayoral-del MO, Sánchez-SB, Dommerholt J, Gutiérrez-OC. Prevalence of myofascial pain syndrome in chronic non-specific neck pain: a population-based cross-sectional descriptive study. Pain Medicine. 2016;17(12):2369-77.
- Rahbar, M., Samandarian, M., Salekzamani, Y., Khamnian, Z. and Dolatkhah, N., 2021. Effectiveness of extracorporeal shock wave therapy versus standard care in the treatment of neck and upper back myofascial pain: a single blinded randomised clinical trial. Clinical Rehabilitation, 35(1), pp.102-113. https://doi.org/10.1177/026921552094707