HaloFisioterapi

Trigger Finger – Penatalaksanaan Fisioterapi

Trigger Finger

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Trigger Finger.

Definisi

Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah suatu kondisi traumatis terbentuknya nodul pada tendon fleksor akibat adanya kombinasi dari gerakan berulang jari-jari atau adanya trauma dan gangguan penyembuhan yang mempengaruhi gerakan jari tangan seperti terkunci dalam posisi fleksi maupun ekstensi sehingga menghambat gerakan jari tangan.(1) Trigger finger menjadi salah satu penyebab nyeri tangan dan disabilitas pada tangan.(1,2,3) Trigger finger biasanya terjadi pada ibu jari atau jari manis, dan ketiga jari lainnya dengan gejala yang lebih ringan.(1)

Faktor risiko trigger finger lebih sering terjadi pada

  • Perempuan lebih berisiko dibandingkan dengan laki-laki. (dengan ratio 3:1)
  • Sering terjadi pada usia 40 – 60 tahun.(1,2)
  • Tangan dominan lebih mudah terkena trigger finger dan dapat mengenai satu atau lebih jari tangan.(1)
  • Diabetes mellitus.(2)
  • Hypothyroid.
  • Asam urat (gout).
  • Kelainan genetik (pada anak).(1,2) 
  • individu dengan kondisi cedera (Carpal Tunnel Syndrome, De Quervain’s dan Dupuytren’s).(1)
  • Mycopolysaccharidosis.

Terdapat dua system klasifikasi trigger finger yang dapat digunakan, yaitu :

Green Classification(3)

  • I (Pretriggering): Nyeri, adanya tenderness pada A1 pulley, adanya riwayat terkunci.
  • II (Active): adanya gerakan terkunci saat pemeriksaan fisik pada gerakan fleksi dan ekstensi.
  • III (Passive) :
    • IIIA : gerakan terkunci membutuhkan bantuan untuk dilepaskan.
    • IIIB : tidak bisa melakukan fleksi secara aktif.
  • IV (Contracture): terdapat kontraktur pada sendi PIP.

Quinnel Grading(1,3)

  • 0 : Gerakan jari tangan normal.
  • I : Gerakan jari tidak merata.
  • II  : Gerakan terkunci dapat dikoreksi dengan gerakan aktif.
  • III  : Gerakan terkunci dapat dikoreksi dengan gerakan pasif.
  • IV  : Gerakan terkunci tidak dapat diperbaiki.

Patofisiologi Trigger Finger

Penyebab terjadinya trigger finger dikatakan idiopatik, meskipun kondisi ini dikaitkan dengan gerakan berulang dari tangan, serta memiliki riwayat diabetes, terutama diabetes tipe 1.(2)  Trigger finger dikaitkan dengan kondisi degenerative dari berbagai elemen anatomis sebagai hasil dari penuaan, penggunaan jari tangan dalam kegiatan sehari-hari, dan adanya kelainan metabolis. Beberapa penyebab mekanis dari trigger finger adalah gerakan berulang jari tangan, trauma berulang akibat pekerjaan sehari-hari, dan adanya gaya tekanan pada A1 pulley.(1) Trigger finger terjadi saat tendon pada A1 pulley mengalami penebalan dan mengganggu tendon fleksor untuk meluncur secara mulus.(4) Saat pasien memfleksikan jari tangannya, tendon fleksor akan melewati beberapa selubuh yang disebut annular dan cruciform pulleys. Selubung ini membungkus tendon, mencegahnya terpisah dari tulang saat jari ditekuk, dan membiarkan tendon meluncur maju mundur dengan mulus selama fleksi dan ekstensi. Trauma seperti gerakan berulang atau gaya kompresi dapat menyebabkan tendon mengalami hipertrofi dan penyempitan selubung yang mencegah tendon meluncur secara mulus di dalam selubung dan mengakibatkan sensasi terkunci. Tingkat gaya terbesar terjadi pada selubung annular pertama (A1) -atau biasa disebut A1 pulley– yang melapisi sendi interphalangeal proksimal (PIP), mengakibatkan selubung ini menjadi salah satu yang paling sering mengalami trigger finger.(2)

Tanda dan Gejala Tigger Finger

Tanda dan gejala dari trigger finger yang dirasakan pasien adalah :

  • Nyeri pada area A1 pulley.(4)
  • Adanya gerakan jari yang “terkunci”.(4)
  • Turunnya kekuatan menggenggam.(1,4)
  • Terbentuknya nodul yang dapat dipalpasi pada area A1 pulley.(1,4)
  • Kontraktur pada sendi Proximal Interphalangeal (PIP).(4)
  • Bengkak pada sendi MCP, terutama di pagi hari.(1)

Saat seorang anak kecil mengalami kondisi trigger finger (terjadi 10 kali atau lebih ), maka akan memunculkan tanda dan gejala seperti berikut:(1)

  • Ibu jari terkunci dalam posisi fleksi pada sendi PIP.
  • Terdapat nodul yang dapat dipalpasi (Notta’s Node) di area metacarpal.
  • Rasa tidak nyaman pada ibu jari.
  • Nyeri dan bengkak pada ibu jari, terutama didekat dasarnya.

Pemeriksaan Fisioterapi Tigger Finger

Pemeriksaan fisioterapi trigger finger yang dapat dilakukan diantaranya :

1. Nyeri pada jari tangan

Pengukuran nyeri dapat dilakukan dengan beberapa instrumen, seperti VAS dan NPRS.

2. Lingkup Gerak Sendi

Pasien dengan kondisi trigger finger mengalami penurunan lingkup gerak sendi akibat adanya penebalan selubung tendon di area A1 pulley. Pengukuran lingkup gerak sendi dilakukan dengan menggunakan goniometer.

3. Kekuatan Otot

Pengukuran kekuatan genggam dapat dilakukan dengan menggunakan pengukuran Manual Muscle Testing (MMT) atau dengan dynamometer.

4. Pengukuran Fungsional

Trigger finger dapat mempengaruhi fungsional tangan akibat dari nyeri dan kekakuan yang dirasakan. Pengukuran fungsional penting untuk dilakukan sebagai bahan evaluasi tingkat disabilitas pasien. Pengukuran fungsional tangan dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner, seperti kuesioner Wrist and Hand Disability Index (WHDI).

Diagnosis dari trigger finger tidak membutuhkan prosedur tes apapun. Kita harus memperhatikan riwayat kesehatan pasien melalui pemeriksaan fisik untuk menghasilkan evaluasi klinis. Diagnosis dari trigger finger umumnya dibuat berdasarkan tanda klinis dasar, seperti adanya nyeri dan gerakan jari tangan yang “terkunci” saat difleksikan dan diekstensikan. Tanda dan gejala trigger finger mungkin beragam mulai dari ringan hingga berat. Gejala yang paling umum terjadi pada pasien trigger finger adalah adanya tenderness atau nyeri pada area A1 pulley.(1)

Baca Juga : Penatalaksanaan Fisioterapi pada De Quervain Syndrome

Referensi:

  1. Vasiliadis, A. V., & Itsiopoulos, I. (2017). Trigger Finger: An Atraumatic Medical Phenomenon. The journal of hand surgery Asian-Pacific volume, 22(2), 188–193. https://doi.org/10.1142/S021881041750023X
  2. Matthews, A., Smith, K., Read, L., Nicholas, J., & Schmidt, E. (2019). Trigger finger: An overview of the treatment options. JAAPA : official journal of the American Academy of Physician Assistants, 32(1), 17–21. https://doi.org/10.1097/01.JAA.0000550281.42592.97
  3. Gil, J. A., Hresko, A. M., & Weiss, A. C. (2020). Current Concepts in the Management of Trigger Finger in Adults. The Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons, 28(15), e642–e650. https://doi.org/10.5435/JAAOS-D-19-00614
  4. Adams, J. E., & Habbu, R. (2015). Tendinopathies of the Hand and Wrist. The Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons, 23(12), 741–750. https://doi.org/10.5435/JAAOS-D-14-00216

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru