HaloFisioterapi

Great Trochanteric Pain Syndrome – Penatalaksanaan Fisioterapi

Great Trochanteric Pain Syndrome

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Great Trochanteric Pain Syndrome

Definisi

Great trochanteric pain syndrome (GTPS) atau biasa dikenal dengan trochanteric bursitis atau gluteal tendinopathy merupakan suatu kondisi nyeri pada area trochanter mayor atau sekitarnya pada hip. Nyeri yang dirasakan dapat bersifat sementara atau terus menerus, dan biasanya dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menaiki tangga, duduk, berdiri, atau berbaring dengan posisi menyamping.(1)

Epidemiologi

Prevalensi terjadinya GTPS adalah 10%-25% dari total populasi.(1,2,3) Angka insiden dari GTPS sekitar 1.8 dari 1000 orang pertahun.(1,2,3,4,5) GTPS umumnya terjadi pada usia 40 – 60 tahun, dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.(1,2,3) Hal ini dihubungkan dengan adanya perbedaan hormon antara pria dan wanita. Hormon estrogen akan mengurangi produksi kolagen dan akhirnya mempengaruhi ketebalan dan kualitas dari tendon.(3) Selain itu, beberapa faktor lain seperti morfologi pelvis, perpindahan trochanter mayor yang lebih besar, diafisis leher femur bawah, penyisipan gluteus medius yang lebih kecil di tulang paha akan menyebabkan mekanisme yang kurang baik, pinggul yang lebih besar, coxa vara, perubahan tulang belakang, perubahan dalam intensitas dan durasi aktivitas fisik dapat menjadi faktor penyebab atau memperparah kondisi GTPS.(1)

Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya GTPS dan dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa : usia tua, jenis kelamin perempuan, dan faktor biomekanikal. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah tipe, intensitas dan durasi dari aktivitas fisik.(2) Kondisi lain yang berhubungan dengan GTPS adalah ipsilateral/contralateral hip arthritis, degenerative lumbar spine, chronic mechanical low back pain, perbedaan panjang tungkai, osteoarthritis, obesitas, total hip arthroplasty, reumathoid arthritis dan ITB tenderness. (3)

Patofisiologi Great Trochanteric Pain Syndrome

GTPS terjadi karena adanya gesekan berulang pada trochanter mayor dengan illiotibial band (ITB). Gesekan ini menyebabkan microtrauma repetitif pada tendon gluteal dan menyebabkan inflamasi lokal, degenerasi tendon, dan peningkatan tegangan pada ITB.(1) otot gluteus medius dan gluteus minimus merupakan abduktor utama dari hip. Tendon utama dari gluteus medius menempel pada aspek postero-superior dari trochanter mayor dan tendon lateralnya menempel pada aspek lateral. Otot gluteus minimus menempel pada facet anterior dari trochanter mayor. Inflamasi atau robekan pada otot gluteus medius maupun minimus, atau pada insersio tendonnya yang disebabkan karena tegangan ITB atau trauma gesekan yang berulang akan menyebabkan terjadinya GTPS.(3)

Tanda dan Gejala Great Trochanteric Pain Syndrome

GTPS dikarakteristikan sebagai nyeri pada lateral hip dan adanya focal tenderness pada area trochanter mayor saat dipalpasi. Nyeri mungkin saja menjalar ke bawah hingga ke lutut (pseudoradiculopathy).(2) Nyeri akan semakin terasa saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan weight-bearing, seperti berdiri dalam waktu lama, berjalan, menaiki anak tangga, atau berlari. Nyeri dapat diprovokasi dengan cara menyilangkan kaki atau berbaring menyamping pada sisi yang sakit.(2,3)

Pemeriksaan Fisioterapi Great trochanteric pain syndrome

Pemeriksaan fisioterapi Great trochanteric pain syndrome yang dapat dilakukan diantaranya:

  1. Hip lag sign(2)

Tujuan : Tes ini berguna untuk mengetahui apakah terdapat cedera pada hip abduktor.

Prosedur : posisikan pasien tidur miring dengan sisi sakit berada di atas dengan posisi lutut ditekuk 45°. Secara pasif ekstensikan tungkai pasien 10° dan abduksikan 20°, lalu internal rotasikan semaksimal mungkin. Minta pasien untuk menahan posisi tersebut.

Hasil : hasil positif jika pasien tidak dapat mempertahankan posisi tersebut atau terdapat perubahan posisi diatas 10 cm.

  • Sensitivity : 90%
  • Spesificity : 97%

  1. Trendelenburg sign(2)

Tujuan : melihat apakah terdapat kelemahan otot gluteus medius dan minimus akibat adanya nyeri dan menilai adakah robekan gluteus medius.

Prosedur : minta pasien untuk berjalan seperti biasa.

Hasil : Jika pada saat berjalan pelvic pasien tidak stabil selama fase single leg stance dan menghasilkan contralateral pelvic drop, maka tes positif.

  • Sensitivity : 73%
  • Spesificity : 79%

  1. 30-s single leg stand(2)

Tujuan : menilai adanya gluteal tendinophaty.

Prosedur : minta pasien untuk berdiri satu kaki selama 30 detik.

Hasil : Jika pasien merasakan nyeri pada kaki yang sakit saat berdiri selama 30 detik, maka hasil positif.

Sensitivity : 100%

Spesificity : 97.3%

  1. FADIR Test (2,5)

Tujuan : untuk mengetahui apakah terdapat SIJ Dysfunction.

Prosedur : posisikan pasien tidur terlentang, lalu gerakan paha pasien ke arah fleksi, adduksi dan internal rotasi.

Hasil : pasien merasa nyeri pada anterior dan anteromedial hip.

Baca Juga : Penanganan Fisioterapi pada Genu Valgum

Referensi

  1. Castro, Kamilla Maria Sousa de and Silva, Erislane Natália de OliveiraEvaluation and physiotherapeutic management of the greater major trochanteric pain syndrome: integrative review. BrJP [online]. 2020, v. 3, n. 2 [Accessed 13 May 2022] , pp. 170-176. Available from: <https://doi.org/10.5935/2595-0118.20200031>. Epub 08 June 2020. ISSN 2595-3192. https://doi.org/10.5935/2595-0118.20200031.
  2. Williams, Bryan S. MD, MPH*; Cohen, Steven P. MD†‡ Greater Trochanteric Pain Syndrome: A Review of Anatomy, Diagnosis and Treatment, Anesthesia & Analgesia: May 2009 – Volume 108 – Issue 5 – p 1662-1670 doi:10.1213/ane.0b013e31819d6562
  3. Speers, C. J., & Bhogal, G. S. (2017). Greater trochanteric pain syndrome: a review of diagnosis and management in general practice. The British journal of general practice : the journal of the Royal College of General Practitioners67(663), 479–480. https://doi.org/10.3399/bjgp17X693041
  4. Lin, Cindy & Fredericson, Michael. (2014). Greater Trochanteric Pain Syndrome: An Update on Diagnosis and Management. Current Physical Medicine and Rehabilitation Reports. 3. 60-66. 10.1007/s40141-014-0071-0. STATPEARL. 2021. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/22895

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru