Lutut adalah salah satu bagian tubuh yang penting dan kompleks, yang memainkan peran vital dalam mobilitas dan stabilitas kita sehari-hari. Namun, saat berpartisipasi dalam kegiatan olahraga yang membutuhkan gerakan intensif atau tiba-tiba, ligamen-ligamen di sekitar lutut dapat menjadi rentan terhadap cedera. Ligamen-ligamen ini merupakan struktur penting yang menghubungkan tulang satu dengan lainnya, memberikan stabilitas dan mendukung gerakan lutut.
Lutut merupakan struktur yang lemah, namun ditunjang oleh beberapa struktur, yaitu :
- Quadriceps femoris : empat komponen otot kompleks yang menempel pada patella melalui tendon quadriceps
- Kapsul fibrous : adalah jaringan padat luar yang mencegah dislokasi lutut saat tubuh terpelintir. Kapsul fibrous menempel pada tulang paha di bagian proksimal, tulang tibia di bagian distal, dan pada fossa intercondylar di bagian posterior. kapsul fibrous memiliki lapisan membran sinovial.
- Ligamen ekstrakapsular, meliputi :
- Patellar ligament: memanjang dari patela ke arah inferior dan menempel di distal ke aspek anterosuperior tibia. Ligamen ini memperkuat kapsul di bagian anterior
- Fibular collateral ligament atau lateral collateral ligament (LCL): memanjang di inferior dari epikondilus femoralis lateral ke permukaan lateral kepala fibular. Ligamen ini mencegah stres varus pada lutut.
- Tibial collateral ligament atau medial collateral ligament (MCL): memanjang dari epikondilus femoralis medial hingga kondilus medial dan permukaan tibialis superomedial; biasanya melekat erat pada meniskus medial. Ligamen ini mencegah stres valgus pada lutut
- Oblique popliteal ligament: berupa lanjutan dari tendon semimembranosus, ligamen ini berfungsi memperkuat kapsul fibrosa di bagian posterior
- Arcuate popliteal ligament: berasal dari tepi posterior kepala fibular, meluas ke superomedial di atas tendon popliteus, dan menempati aspek posterior sendi lutut
- Ligamen Intraartikular, meliputi :
- Anterior cruciate ligament (ACL) : berawal dari daerah interkondilus tibialis anterior di belakang perlekatan meniskus medial dan masuk ke permukaan posteromedial kondilus femoralis lateral, Ligamen ini mencegah hiperekstensi lutut, perpindahan femoralis posterior, dan perpindahan tibialis anterior pada lutut saat tertekuk. Ligamen ini adalah ligamen cruciatum yang lebih lemah dengan sirkulasi darah yang buruk.
- Posterior cruciate ligament (PCL) : berawal dari daerah interkondilus tibialis posterior dan menyisip pada aspek anterolateral kondilus femoralis medial. Ligamen ini mengencang saat fleksi lutut dan mencegah hiperfleksi dan perpindahan tibialis posterior. Ligamen ini merupakan ligamen cruciatum yang lebih kuat jika dibandingkan dengan ACL dan berfungsi menopang berat badan ketika lutut difleksikan
- Meniskus medial dan lateral: merupakan struktur fibrokartilaginosa yang terletak di antara permukaan artikular tibiofemoral. Meniskus berfungsi sebagai peredam kejut, stabilisator statis, dan peredam gesekan pada saat artikulasi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh R. John, et al pada 2016 menunjukan epidemiologi kasus cedera pada lutut pada atlit di India. Pada studi tersebut, diketahui dari sebanyak 363 sampel, ditemukan 314 kasus cedera ACL, 284 kasus cedera meniskus, 133 kasus cedera ligamen kolateral (MCL dan LCL), dan 10 kasus cedera PCL.
Dari data diatas beberapa faktor dapat mempengaruhi terjadinya cedera, seperti mekanisme cedera, jenis olahraga, dan tingkat kompetisi dari atlet. Selain itu, biomekanik dan karakteristik dari tiap jaringan juga mempengaruhi cedera yang terjadi.
Mengingat betapa vitalnya peran lutut dalam aktivitas sehari-hari dan olahraga, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan strategi pencegahan cedera yang efektif. Dengan adanya program pencegahan cedera yang terstruktur dan terencana, kita dapat mengurangi risiko cedera pada ligamen lutut dan menjaga kesehatan lutut kita dalam jangka panjang.
Dengan fokus pada penguatan otot-otot di sekitar lutut, peningkatan fleksibilitas, teknik olahraga yang benar, dan penggunaan perlengkapan pelindung yang sesuai, kita dapat membantu melindungi lutut kita dari cedera yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Oleh karena itu mari kita berkomitmen untuk mengadopsi strategi pencegahan cedera yang tepat, baik bagi kita yang berpartisipasi dalam olahraga intensif maupun untuk pemeliharaan kesehatan lutut kita secara umum. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kita dapat menjaga lutut kita tetap kuat, sehat, dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang kita hadapi di masa depan.
Baca juga : Nyeri di Area Lutut Saat Berolahraga? Ayo Cari Tahu Penyebabnya
Referensi :
- Gupton M, Imonugo O, Black AC, et al. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Knee. [Updated 2023 Nov 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500017/
- John R, Dhillon MS, Syam K, Prabhakar S, Behera P, Singh H. Epidemiological profile of sports-related knee injuries in northern India: An observational study at a tertiary care centre. J Clin Orthop Trauma. 2016 Jul-Sep;7(3):207-11. doi: 10.1016/j.jcot.2016.02.003. Epub 2016 Feb 28. PMID: 27489418; PMCID: PMC4949405.