Stimulasi Anak Belum Mampu Berjalan, Begini Solusinya
Kesehatan buah hati pastinya menjadi prioritas utama bagi orang tua. Pentingnya deteksi dini, mampu mencegah anak mengalami keterlambatan ataupun terserang penyakit yang berdampak kedepannya. Keluhan anak belum mampu berjalan patut diperhatikan apabila usia anak sudah tidak sesuai dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki anak. Berikut milestone motorik kasar dan batasan peringatan usia anak menurut Children’s Health Queensland Hospital and Health Service:
Penyebab Anak Belum Mampu Berjalan
Berdasarkan data penelitian, penyebab keterlambatan kemampuan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor kondisi janin di kandungan, proses kelahiran anak, dan kondisi anak setelah lahir. Sebesar 47% keterlambatan perkembangan di pengaruhi oleh faktor genetik semasa janin didalam kandungan. Lebih dari 55% keterlambatan perkembangan bergantung pada proses dan kondisi anak saat lahir, seperti bayi lahir muda (prematur), komplikasi kelahiran, dan penurunan oksigen pada anak (asphyxia), dan 11% dipengaruhi oleh kondisi anak setelah lahir, seperti lingkungan sosial, infeksi, dan paparan racun. Menurut WHO, bayi dengan berat badan lahir dibawah rata-rata, yaitu < 2500gram berisiko mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Rendahnya nutrisi pada anak, akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga mampu menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang.
Stimulasi Anak Berjalan
Beberapa cara yang bisa dilakukan anggota keluarga untuk menstimulasi anak berjalan :
1. Bayi butuh stimulasi berjalan
Stimulasi berjalan sudah dapat diberikan sejak usia 6 bulan diawali dengan melatih anak berdiri dan berjalan sembari perpegangan dengan orang tua. Memasuki usia 9 bulan, anak sudah mampu merambat. Memasuki usia 12 bulan, anak sudah mampu berjalan. Orang tua juga mampu memberi rangsangan sensori visual berupa mainan, sensori audio, ataupun kombinasi audio visual dalam menstimulasi anak berjalan.
2. Berikan kesempatan
Banyak orangtua yang tidak memberikan kesempatan anak untuk berdiri dan merambat, sehingga mengurungkan niat anak untuk berdiri dan merambat yang kedepannya menyebabkan anak terlambat untuk berjalan. Bahkan ketika anak sudah mampu merambat keluarga tidak memberi kesempatan anak untuk berjalan yaitu melepas tangan dan berpindah ke tempat lain tanpa pegangan. Sebagai contoh, anak ingin mengambil mainan yang ada diatas meja dengan menunjuk mainan tersebut, karena orang tua mengerti keinginan sang anak, orangtua langsung mengambilkan mainan tersebut. Contoh lain, ketika anak sudah mampu merambat, biarkan anak untuk mengeksplorasi lingkungannya dengan berpindah tanpa berpegangan, namun tetap dalam perhatian orangtua.
3. Penguatan otot-otot
Guna memfasilitasi anak berjalan, kekuatan otot-otot anak juga harus dipertimbangkan. Terutama kekuatan otot kaki dan koordinasi gerak. Stimulasi anak dalam bergerak aktif yang dikemas dalam suasana bermain sangatlah baik pada fase 6-12 bulan. Berikut beberapa stimulasi gerak aktif yang dapat dilakukan dirumah :
- Tummy time. Pada gerakan ini bayi tengkurap dengan kepala tegak, dan tangan menumpu di depan. Gerakan ini mengaktifkan otot-otot postur anak, yang kedepannya mampu menjaga keseimbangan anak.
- Menendang dalam posisi terlentang. Pada aktivitas ini, orangtua dapat menggunakan media mainan yang bisa ditendang oleh anak dalam posisi tidur terlentang.
- Mengajak anak aktif di air. Pada aktivitas ini, usia dan kondisi anak serta perhatian orangtua sangat dibutuhkan. Aktivitas di air dapat dilakukan dalam posisi anak dan orangtua berada dipinggir kolam ataupun didalam kolam.
Peran Fisioterapi
Apabila kondisi anak terlambat serta tertinggal dalam milestone tumbuh kembang, kondisi ini dapat segera dikonsultasikan kepada fisioterapi untuk stimulasi motorik kasar lanjutan. Fisioterapi berperan dalam menstimulasi sensoris dan motoris anak, mengaktifkan otot serta melakukan deteksi dini.
Kami di Halofisioterapi menyediakan pelayanan fisioterapi dengan kualitas premium dan harga yang terjangkau. Tenaga Kesehatan kami akan siap melayani kerumah. Informasi pelayanan fisioterapi bisa anda dapatkan pada link dibawah ini. Jangan sungkan untuk bertanya mengenai keluhan anak anda pada kami.
Baca Juga : Penyebab Nyeri Pada Telapak Kaki dan Cara Mengatasinya!
Referensi
- Bélanger, S.A. and Caron, J., 2018. Evaluation of the child with global developmental delay and intellectual disability. Paediatrics & child health, 23(6), pp.403-410.
- Buku Kesehatan Ibu dan Anak,
- Red Flags Early Identification Guide for children aged birth to five years. SECOND EDITION. Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, Queensland Government.
- Wahyuni, C., 2018. Panduan lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Jawa Timur: Stradapress.
- World Health Organization, 2019. UNICEF-WHO low birthweight estimates: levels and trends 2000-2015 (No. WHO/NMH/NHD/19.21). World Health Organization.