Pernahkah Anda merasakan tulang kering anda nyeri saat beraktivitas ? bisa jadi Anda sedang mengalami shin splint.
Shin splint merupakan cedera pada tungkai bawah yang ditandai dengan rasa nyeri sepanjang 2/3 sisi postero-medial tibia. Shin splint juga dikenal dengan nama medial tibialis stress syndrome. Cedera ini tergolong sebagai overuse injury.(1) American Medical Association pada tahun 1966 mendefinisikan shin splint sebagai rasa nyeri dan tidak nyaman pada tungkai bawah sebagai akibat dari aktivitas berulang sebagai akibat dari gaya dan penggunaan otot fleksor kaki secara eksesif, dimana kondisi cederanya harus dibatasi pada inflamasi muskuloskeletal saja dan mengecualikan stress fracture atau kelainan iskemik.(2)
Shin splint terjadi pada 35% populasi atlet secara umum dan hingga 20% pada atlet lari.(1,3) Dalam periode 1 tahun, sebanyak kurang lebih 70% atlet lari dapat mengalami cedera ini. Kasus shin splint terjadi sebesar 7,2%-35% pada personil militer, dan pada pemain sepak bola.(3)
Penyebab Shin Splint
Penyebab pasti terjadinya shin splint masih belum jelas, namun terdapat beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya shin splint. Stress berulang yang diterima tungkai bawah saat melakukan aktivitas maupun saat berolahraga akan menyebabkan kerusakan mikro pada jaringan tungkai bawah yang melebihi ambang batas pemulihan. Meskipun begitu stress yang diterima tungkai bawah pada kasus ini bukanlah stress yang optimal dengan istirahat yang adekuat sehingga dapat memperkuat densitas tulang. Kesalahan saat berolahraga seperti peningkatan intensitas latihan secara mendadak dengan alas kaki yang kurang mendukung dan permukaan yang keras dapat memicu terjadinya shin splint.(3)
Saat seseorang mengalami shin splint, umumnya akan merasakan nyeri pada sisi tengah ⅔ bawah dari tulang kering. Nyeri bersifat “tumpul” dan bisa saja bersifat “tajam” jika terasa hingga sisi luar. Nyeri yang dirasakan akan meningkat saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. Rasa nyeri juga bisa terasa hingga keesokan harinya, namun akan membaik seiring berjalannya waktu.(3)
Apa Saja Yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Shin Splint ?
1. Istirahat
Nyeri yang dirasakan saat mengalami shin splint akan berkurang dengan beristirahat. Dengan beristirahat, kita juga memberikan kesempatan pada tubuh kita untuk memulihkan diri dari cedera yang dialami.
2. Latihan Penguatan
Saat mengalami cedera, penting untuk melakukan program penguatan agar tidak mengalami cedera yang sama lagi. Latihan penguatan yang dilakukan pada kasus ini berfokus pada latihan penguatan otot tungkai dan perut. Beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan adalah clamshell, side lying stright leg raise, fire hydrant, plank, side plank, dan latihan penguatan tungkai lainnya. Latihan dilakukan secara progresif tanpa memaksakan kemampuan diri sendiri.
3. Stretching
Stretching dilakukan untuk menjaga mobilitas sendi dan otot. Saat cedera, otot cenderung akan menjadi kaku. Stretching juga dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan lingkup gerak sendi dan menjaga elastisitas serta fleksibiitas otot.(4)
Baca Juga : Penyebab Nyeri Pada Telapak Kaki dan Cara Mengatasinya!
Referensi:
- Hamstra-Wright KL, Bliven KC, Bay C. Risk factors for medial tibial stress syndrome in physically active individuals such as runners and military personnel: a systematic review and meta-analysis. Br J Sports Med. 2015;49(6):362–369.
- Jovicić, M., Jovicić, V., Hrković, M., & Lazović, M. (2014). Medial tibial stress syndrome: case report. Medicinski pregled, 67(7-8), 247–251. https://doi.org/10.2298/mpns1408247j
- Alfayez SM, Ahmed ML, Alomar AZ. A review article of medial tibial stress syndrome. J Musculoskelet Surg Res 2017;1:2-5
- SANFORD ORTHOPEDIC SPORT MEDICINE. Medial Tibialis Stress Syndrom Rehabilitation Guideline. 2016