
ACBT memiliki tiga fase latihan utama, yaitu :
– Breathing control
– Deep breathing exercise
– Huffing
Latihan ini digunakan untuk merileksasikan saluran napas dan mengurangi mengi serta kekakuan setelah batuk. Breathing control merupakan latihan peralihan diantara latihan aktif dari ACBT dan penting untuk dilakukan dengan tujuan merileksasi saluran napas. Breathing control juga dapat membantu dalam kondisi napas cepat, tanda bronkospasme, dalam kondisi cemas atau panik. Pasien umumnya diminta untuk melakukan 6 kali breathing control.
Instruksi kepada pasien adalah :
Deep breathing exercise merupakan latihan yang berfokus dalam inspirasi napas.Latihan ini membantu dalam mengurangi akumulasi sekret di paru-paru.
Instruksi kepada pasien adalah :
Teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk memindahkan sekret. Huffing adalah sebuah teknik untuk mengeluarkan napas melalui mulut dengan paksa tanpa disertai dengan batuk. Teknik ini membantu memindahkan dahak dari saluran napas kecil ke ke saluran napas yang lebih besar sehingga dekret dapat dikeluarkan dengan cara batuk.
Terdapat 2 tipe huffing, yaitu :
Medium volume huff
Teknik ini membantu untuk mengeluarkan sekret yang posisinya lebih rendah dari saluran napas. Tarik napas secara normal, lalu keluarkan napas semaksimal mungkin hingga paru-paru terasa seperti kosong.
High volume huff
Teknik ini membantu untuk memobilisasi sekret ke saluran napas atas. Tarik napas dalam, buka mulus dengan lebar, dan keluarkan udara secara cepat. Lakukan 1-2 kali huffing secara cepat dalam 1 tarikan napas. Ulangi beberapa kali. Perhatikan apakah terdapat suara “crackles” saat huffing. Jika iya, batuklah untuk mengluarkan sekret.
Baca juga : Tuberkulosis Paru – Penatalaksanaan Fisioterapi