HaloFisioterapi

Emfisema: Apa Itu ?

Emfisema

Emfisema merupakan suatu penyakit paru-paru progresif yang termasuk dalam bentuk PPOK (penyakit Paru Obstruktif Kronis). Global Initiative for chronic obstructive lung disease telah mendefinisikan PPOK sebagai sebuah penyakit yang umum, dpaat dicegah dan diobati yang dikarakteristikan sebagai gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh kelainan saluran napas dan/atau alveolar yang biasanya disebabkan oleh paparan signifikan terhadap partikel atau gas berbahaya.

Emfisema merupakan diagnosis patologis primer yang mempengaruhi saluran napas distal bronkiolus terminal. Hal ini ditandai dengan pembesaran permanen ruang udara paru-paru yang abnormal dengan kerusakan dinding paru-paru tanpa adanya fibrosis dan kerusakan parenkim paru-paru dan disertai dengan hilangnya elastisitas dinding paru-paru.

Tipe-tipe Emfisema

Berdasarkan letaknya, emfisema dapat dibagi kedalam tiga subtipe, yaitu :

  • Centrilobular (acinar proksimal)
    Merupakan tipe paling umum terjadi dan berasosiasi dengan perokok
  • Panacinar
    Merupakan tipe yang paling umum terlihat dengan defisiensi antirypsin alpha satu
  • Paraseptal (acinar distal).
    Tipe ini mungkin terjadi secara tunggal atau berasosiasi dengan tipe lainnya. Saat terjadi secara tunggal, tipe ini umumnya berasosiasi dengan pneumothoras spontan pada dewasa muda.

Manifestasi klinis dari emfisema merupakan hasil dari terlukanya saluran napas distal hingga bronkus terminal, termasuk bronkiolus pernafasan, kantung alveolar, saluran alveolar, dan alveoli, yang secara kolektif dikenal sebagai asinus. Pada kasus emfisema, terdapat dilatasi abnormal permanen dari kantung udara dan kerusakan dinding paru-paru. Hal ini mengakibatkan penurunan luas permukaan alveolar dan kapiler, sehingga menurunkan pertukaran gas.

Penyebab Emfisema

Emfisema disebabkan oleh paparan signifikan dari gas beracun dalam jangka waktu lama, seperti asap rokok yang merupakan salah satu penyebab utamanya. beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya emfisema adalah perokok pasif, infeksi paru-paru dan alergi.

Proses Terjadinya Emfisema

Emfisema disebabkan oleh paparan gas beracun yang signifikan dalam waktu lama. Setelah paparan gas beracun, sel inflamasi seperti makrofag, neutrofil dan limfosit T akan direkrut. Makrofag akan teraktivasi lebih awal dan melepaskan faktor kemotaktik neutrofil seperti leukotrin B4 dan interleukin-8. Saat neutrofil direkrut bersama dengan makrofag, akan terlagi pelepasan proteinase dan akan menyebabkan hipersekresi mukus. Elastin merupakan suatu komponen penting dari matrix ekstraseluler yang dibutuhkan untuk menjaga integritas dari parenkim paru-paru dan saluran napas kecil. Ketidakseimbangan elastase/anti-elastase meningkatkan meningkatkan kerentanan terhadap kerusakan paru-paru yang menyebabkan perluasan ruang udara. Katepsin dan protease turunan neutrofil (yaitu elastase dan proteinase) bekerja melawan elastin dan menghancurkan jaringan ikat parenkim paru-paru. Sel T sitotoksik melepaskan TNF-a dan perforin, yang menghancurkan sel epitel dinding alveolar.

Merokok tidak hanya menyebabkan hipersekresi lendir dan pelepasan enzim proteolitik neutrofilik, tetapi juga menghambat enzim anti-proteolitik dan makrofag alveolar. Polimorfisme genetik berperan dalam produksi antiprotease yang tidak memadai pada perokok. Semua ini berkontribusi terhadap perkembangan emfisema. Parenkim paru menghasilkan alpha one antitrypsin (AAT), yang menghambat trypsinize dan neutrofil elastase di paru. Defisiensi AAT dapat menyebabkan emfisema panacinar.

Tanda dan Gejala Emfisema

  • Batuk
  • Adanya pemendekan napas
  • Exertional dyspnea pada beberapa aktivitas fisik spesifik
  • Penurunan berat badan yang signifikan
  • Munculnya tanda pink puffers

Peran Fisioterapi pada Kasus Emfisema

Fisioterapi memainkan peran yang penting dalam pengelolaan emfisema, terutama untuk membantu mengatasi gejala dan mempercepat pemulihan. Bergantung pada Tingkat keparahannya, pelayanan fisioterapi yang dapat diberikan meliputi :

  • Active cycle breathing technique
  • Postural drainage
  • Teknik batuk efektif
  • Breathing technique
  • Teknik manual, seperti perkusi dan vibrasi
  • Edukasi
  • Program latihan aerobik dan tahanan

Baca juga : Pneumonia – Penatalaksanaan Fisioterapi

Referensi :

1. Pahal P, Avula A, Sharma S. Emphysema. [Updated 2023 Jan 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482217/

2. Respiratory Physiotherapy Ireland. Emphysema. diakses pada 25 Januari 2024 pada https://respphysio.ie/conditions-we-treat/emphysema/

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *