HaloFisioterapi

Ini Cara Terhindar Dari Stroke

Ini cara terhindar dari stroke

Ini Cara Terhindar Dari Stroke

Stroke merupakan penyakit menyeramkan yang menyerang segala kelompok usia yang didasari dengan risiko penyakit terdahulu ataupun riwayat keluarga. Menurut WHO (World Health Organization) menunjukkan, stroke menempati peringkat kedua sebagai penyakit tidak menular penyebab kematian dan stroke juga menjadi peringkat ketiga penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Angka kejadian stroke di Indonesia sejak tahun 2013 sampai 2018 semakin meningkat sebanyak 7%- 11% atau 2.120.362 orang. Meskipun sebagian besar dari semua kasus didiagnosis pada pasien lanjut usia, terdapat sejumlah besar orang yang menderita stroke di bawah usia 50 tahun, yang disebut stroke “muda”. Berdasarkan data departemen Kesehatan republik Indonesia, usia muda yang berisiko mengalami stroke yaitu 17-45 tahun. Kasus tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan yaitu pada usia 75 tahun keatas dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%.

Stroke adalah penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan gangguan fungsi otak karena adanya kerusakan atau kematian jaringan otak akibat berkurang atau tersumbatnya aliran darah dan oksigen ke otak.  Aliran darah ke otak dapat berkurang karena pembuluh darah otak mengalami penyempitan, penyumbatan, atau pendarahan karena pecahnya pembuluh darah tersebut. Dengan masuknya gumpalan darah (prorein, lemak, dll) kealiran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menyumbat arteri otak, akibatnya fungsi otak berhenti dan menjadi penurunan fungsi otak. Terjadinya penurunan fungsi otak menyebabkan pasien tidak mampu melakukan peran dan fungsinya sebagai individu maupun peran dan fungsinya sebagai makhluk sosial, hal ini akan menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa, seperti akan mengalami harga diri rendah putus asa, dan depresi.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke :

Pencegahan Primer, merupakan tindakan mencegah kejadian stroke untuk pertama kali, diantaranya :

  • Melakukan pemeriksaan dan pengobatan jika menderita tekanan darah tinggi.

Bagi orang tua yang berusia 55 tahun ke atas yang menderita tekanan darah tinggi memiliki faktor risiko terserang stroke lebih tinggi yaitu diatas 50%.

  • Menjaga kadar lemak dan kolesterol dalam tubuh.

Proporsi faktor perilaku utama menurut data Riskesdas 2018 yang menjadi tantangan terkait masalah stroke ini adalah 86,7% sering mengonsumsi makanan berlemak atau berkolesterol.

  • Segera periksa ke dokter apabila memiliki kelainan ataupun permasalahan pada sistem kardiovaskular.
  • Olahraga yang teratur.

Berdasarkan penelitian, intensitas latihan yang sedang ke berat seperti jogging, renang, tennis mampu menurunkan risiko terserang stroke ischemic pada pria. Namun bagi wanita, latihan dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki, mampu menurunkan risiko terserang stroke.

Pencegahan Sekunder, merupakan tidakan pencegahan agar tidak terjadi kejadian stroke berulang, diantaranya:

  • Perilaku hidup sehat
  • Kontrol tekanan darah
  • Konsumsi obat yang diberikan dokter saat kejadian stroke sebelumnya, dan melakukan konsultasi ke dokter

Baca juga : Basic Human Movement – 7 Fundamental Human Movement

Referensi

  1. Saputra AU, Mardiono S. Edukasi Kesehatan Tentang Perawatan. 2022;2(2):188–93. Available from: http://ijocs.rcipublisher.org/index.php/ijocs/article/view/182
  2. Adi MA, Rosyidah Arafat, Masyita Irwan. FAKTOR RESIKO STROKE PADA USIA MUDA: TINJAUAN LITERATUR. J Ilm Keperawatan (Scientific J Nursing) [Internet]. 2022 Feb 28;8(1):6–14. Available from: https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikep/article/view/798
  3. Depkes. Kategori Usia. 2009.
  4. Kemenkes. Analisis Lansia di Indonesia. Buku Ajar. Jakarta; 2017.
  5. Hutagaluh M. Panduan Lengkap Stroke: Mencegah, Mengobati dan Menyembuhkan. Nusamedia, editor. 2019.
  6. Permatasari N. Perbandingan Stroke Non Hemoragik dengan Gangguan Motorik Pasien Memiliki Faktor Resiko Diabetes Melitus dan Hipertensi. J Ilm Kesehat Sandi Husada [Internet]. 2020 Jun 30;11(1):298–304. Available from: https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/view/273
  7. Wijanarko W, Susilo T, Legstyanto RE, Agustin L, Tinggi S, Kesehatan I, et al. Sosialisasi Pencegahan Stroke di Desa Bukit Merdeka Kecamatan Lawe Sigala-Gala Kabupaten Aceh Tenggara. Abdimas  J Pengabdi Masy. 2022;2(1):29–34.
  8. Gallanagh S, Quinn TJ, Alexander J, Walters MR. Physical Activity in the Prevention and Treatment of Stroke. ISRN Neurol. 2011;2011:1–10.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *