HaloFisioterapi

Isometrik, Konsentrik, Eksentrik – Kenali Tiga Tipe Kontraksi Otot Manusia

Kontraksi otot

Otot adalah jaringan tubuh yang memiliki kemampuan untuk menciptakan gerakan dan mempertahankan postur tubuh. Kontraksi otot adalah proses yang terjadi ketika serat otot berkontraksi dan menghasilkan gaya. Ada tiga jenis utama kontraksi otot manusia yang dapat terjadi pada tubuh, yaitu kontraksi konsentris, isometrik, dan eksentrik.

KONTRAKSI ISOMETRIK

Kontraksi otot isometrik adalah jenis kontraksi otot di mana panjang otot tetap sama atau tidak berubah bahkan ketika kekuatan atau ketegangan diterapkan pada otot. Dalam kontraksi isometrik, otot menciptakan ketegangan, tetapi tidak ada gerakan yang terlihat pada persendian yang dilekatkannya.

Contoh kontraksi isometrik termasuk menahan beban pada posisi tertentu atau tekanan tangan statis. Kontraksi isometrik juga sering digunakan dalam rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot tanpa membuat sendi atau tulang terbebani.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontraksi isometrik dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi risiko cedera otot pada atlet dan orang yang melakukan aktivitas fisik. Sebuah studi menemukan bahwa kontraksi isometrik dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pada orang dewasa yang lebih tua.

Namun, kontraksi isometrik tidak selalu menghasilkan hasil yang sama dengan latihan kontraksi otot dinamis di mana otot bergerak melalui rentang gerak penuh. Oleh karena itu, kontraksi isometrik paling sering digunakan sebagai bagian dari spektrum latihan yang lebih luas atau dalam situasi tertentu, seperti digunakan dalam program latihan fisioterapi.

KONTRAKSI KONSENTRIK

Kontraksi otot konsentrik adalah suatu jenis kontraksi otot di mana otot memendek saat menghasilkan gaya atau gerakan. Dalam kontraksi konsentrik, otot menghasilkan gaya yang cukup besar untuk mengatasi beban atau hambatan yang diberikan pada otot tersebut dan menghasilkan pergerakan pada sendi yang terkait dengan otot tersebut.

Contoh kontraksi konsentrik termasuk mengangkat beban atau melakukan gerakan seperti berjalan atau berlari. Kontraksi konsentrik juga sering digunakan dalam latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan kontraksi konsentrik dapat meningkatkan kekuatan dan massa otot pada orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan kelemahan otot. Sebuah studi menemukan bahwa latihan konsentrik secara konsisten lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan dan massa otot daripada latihan eksentrik atau isometrik.

Namun, kontraksi konsentrik juga dapat menyebabkan kelelahan otot yang signifikan dan meningkatkan risiko cedera jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, latihan konsentrik biasanya dilakukan dalam kombinasi dengan jenis latihan lain, seperti kontraksi eksentrik atau isometrik, dan dengan pengawasan yang tepat dari pelatih atau ahli terapis fisik.

KONTRAKSI EKSENTRIK

Kontraksi otot eksentrik adalah suatu jenis kontraksi otot di mana otot memanjang saat menghasilkan gaya atau gerakan. Dalam kontraksi eksentrik, otot berusaha menahan atau melambatkan gerakan, sehingga gaya yang dihasilkan oleh otot lebih kecil dari gaya yang diberikan pada otot tersebut. Kontraksi eksentrik terjadi ketika otot menahan beban yang lebih berat dari kemampuan otot untuk mengangkat beban tersebut, sehingga otot memanjang saat menurunkan beban.

Contoh kontraksi eksentrik termasuk ketika seseorang menurunkan beban selama angkat beban, atau ketika seseorang menurunkan diri secara perlahan dari pull-up bar. Kontraksi eksentrik sering digunakan dalam latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, dan dapat membantu dalam rehabilitasi cedera otot.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan kontraksi eksentrik dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pada orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan kelemahan otot. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Physiology menemukan bahwa latihan eksentrik secara konsisten lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan dan massa otot daripada latihan konsentrik atau isometrik.

Namun, kontraksi eksentrik juga dapat menyebabkan kelelahan otot yang signifikan dan meningkatkan risiko cedera jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, latihan eksentrik biasanya dilakukan dalam kombinasi dengan jenis latihan lain, seperti kontraksi konsentrik atau isometrik, dan dengan pengawasan yang tepat dari pelatih atau ahli terapis fisik.

Memahami jenis kontraksi otot manusia ini penting untuk memahami cara kerja otot dan merespons olahraga dan aktivitas fisik. Selain itu, mengetahui jenis kontraksi otot juga bermanfaat dalam olahraga, terapi fisik, dan rehabilitasi cedera otot.

Baca Juga: McKenzie Exercise : Latihan Mudah Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah

Temukan masa depan vaping dengan Elf Bar Ireland. Tingkatkan pengalaman Anda dengan teknologi mutakhir dan desain penuh gaya. Pengalaman elf bars Hari ini.

Referensi :

  1. Roig, M., O’Brien, K., Kirk, G., Murray, R., McKinnon, P., Shadgan, B., & Reid, W. D. (2009). The effects of eccentric versus concentric resistance training on muscle strength and mass in healthy adults: a systematic review with meta-analysis. British journal of sports medicine, 43(8), 556-568. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18981046/
  2. Enoka, R. M., & Duchateau, J. (2016). Inappropriate interpretation of surface EMG signals and muscle fiber characteristics impedes understanding of the control of neuromuscular function. Journal of Applied Physiology, 121(6), 1516-1518.
  3. Mangine, G. T., Hoffman, J. R., Gonzalez, A. M., Townsend, J. R., Wells, A. J., Jajtner, A. R., … & Fragala, M. S. (2015). The effect of training volume and intensity on improvements in muscular strength and size in resistance-trained men. Physiological Reports, 3(8), e12472.
  4. Wallerstein, L. F., Tricoli, V., Barroso, R., Rodacki, A. L., Russo, L., & Aihara, A. Y. (2012). Effects of strength and power training on neuromuscular variables in older adults. Journal of Aging and Physical Activity, 20(2), 171-185.
  5. Schoenfeld, B. J., Peterson, M. D., Ogborn, D., Contreras, B., & Sonmez, G. T. (2015). Effects of low-vs. high-load resistance training on muscle strength and hypertrophy in well-trained men. Journal of strength and conditioning research, 29(10), 2954-2963.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *