HaloFisioterapi

Herniated Nucleus Pulposus (HNP) – Penatalaksanaan Fisioterapi

Back Pain Herniated Nucleus Pulposus

Penatalaksanaan Fisioterapi pada pada Herniated Nucleus Pulposus.

Definisi Low Back Pain (Herniated Nucleus Pulposus)

Herniated Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu kondisi dimana nukleus pulposus dari diskus intervertebralis menonjol keluar ruang diskus akibat rupturnya annulus fibrosus dan mengiritasi saraf pada tulang belakang yang mengakibatkan terjadinya nyeri di punggung bawah. Diskus intervertebralis terdiri dari dua struktur utama, yaitu nukleus pulposus (NP) dan annulus fibrosus (AF). Nukleus pulposus terdiri dari beberapa komposisi yang membuatnya menjadi elastis dan fleksibel untuk menerima gaya dan tekanan dari tulang belakang, seperti air, kolagen tipe 2, sel mirip chondrocyte dan proteoglikan,(1) yang memfasilitasi retensi air, menciptakan tekanan hidrostatik untuk menahan kompresi aksial tulang belakang.(2) Komposisi utama dari annulus fibrosus adalah lapisan kolagen tipe 1 yang membentuk jaringan fibrosa dengan disposisi heliks mengelilingi NP. Struktur AF lebih padat di bagian anterior dan melekat pada tubuh vertebral dan direkatkan oleh serat Sharpey.(1)

Perkiraan prevalensi herniasi diskus adalah sekitar 1 sampai 3%. Insiden tertinggi yang diamati adalah antara 30 hingga 50 tahun, dan lebih sering pada pria daripada wanita (rasio 2 banding 1).(1) Beberapa perubahan biologis dari diskus intervertebralis diperkirakan berkontribusi terhadap HNP, seperti pengurangan retensi air di NP, peningkatan persentase kolagen tipe I di dalam NP dan AF bagian dalam, degradasi bahan kolagen dan matriks ekstraseluler (ECM), dan peningkatan regulasi sistem degradasi seperti apoptosis, ekspresi matrix metalloproteinase (MMP), dan adanya inflamasi.(2)

Patofisiologi Herniated Nucleus Pulposus

Herniasi diskus merupakan akibat dari perubahan degeneratif pada anulus berupa modifikasi adaptif terkait usia dalam struktur diskus yang mencakup mengeringnya diskus (akibat dehidrasi diskus), fisura/robekan, penyempitan diskus, degenerasi musinosa, gas intradiskus (vakum), osteofit, perubahan inflamasi, dan sklerosis subkondral. Fisura anulus merupakan predisposisi kelemahan, yang memungkinkan material diskus menonjol atau bermigrasi ke luar margin anulus.(1)

HNP terjadi akibat gagalnya integritas annulus fibrosis yang membuat isi nukleus menonjol ke dalam kanal saraf, foramen intervertebralis (foraminal) atau lateral foramen (ekstraforaminal). Penonjolan nukleus pulposus adalah skenario herniasi diskus yang tidak terlalu parah, karena ruptur sebagian dari fibrosis anulus, ketika struktur anulus benar-benar terganggu, isi nukleus dapat keluar ke luar ruang diskus dan dalam beberapa kasus merupakan fragmen nukleus pulposus dapat bermigrasi (sekuestrasi).(1)

Tidak semua herniasi diskus terjadi dalam konteks penyakit degenerative, karena dalam beberapa kasus, herniasi terjadi sebagai akibat dari kelebihan beban pada tulang belakang.(2) Beban berlebihan pada tulang belakang memberikan tekanan pada diskus intervertebralis. Jika beban yang diterima melebihi batasannya, maka annulus fibrosis tidak dapat menjaga integritasnya dan menyebabkan nukleus pulposus menonjol keluar.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dari HNP meliputi:(2)

  • Nyeri yang menjalar
  • Abnormalitas sensoris
  • Kelemahan pada distribusi akar saraf
  • Focal paresis
  • Terbatas saat membungkuk
  • Nyeri saat batuk atau bersin

Pemeriksaan Fisioterapi Herniated Nucleus Pulposus

Pemeriksaan fisioterapi pada kasus Herniated Nucleus Pulposus (HNP) antara lain:

1. Pemeriksaan kekuatan otot

Pemeriksaan kekuatan otot dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan HNP dan melihat apakah ada otot yang melemah atau tidak. Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan manual muscle testing (MMT).

2. Pemeriksaan integritas sensoris

Pada kasus HNP sering mengalami abnormalitas sensoris. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah sensasi dan refleks fisiologis tendon.

3. Pemeriksaan nyeri

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat nyeri yang dirasakan pasien. Pemeriksaan nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan VAS atau NPRS.

4. Tes spesifik

  • SLR test

Prosedur : minta pasien untuk berbaring terlentang, lalu angkat satu kaki sambil lutut diluruskan

Hasil positif jika nyeri dirasakan saat mengangkat kaki pada kemiringan <30⁰.

  • Laseque’s sign

Prosedur : minta pasien untuk berbaring, lalu dorsifleksikan salah satu ankle pasien dan angkat kaki pasien dengan lutut lurus Hasil positif jika terasa nyeri saat kaki diangkat.

BACA JUGA : Penanganan Fisioterapi pada Myofascial Pain Syndrome

Referensi

  1. De Cicco FL, Camino Willhuber GO. Nucleus Pulposus Herniation. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542307/
  2. Amin, R. M., Andrade, N. S., & Neuman, B. J. (2017). Lumbar Disc Herniation. Current reviews in musculoskeletal medicine10(4), 507–516. https://doi.org/10.1007/s12178-017-9441-4

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *