HaloFisioterapi

Tindakan Awal Atasi Kram Otot

kram otot

Kram otot merupakan suatu kondisi kontraksi involunter group otot ataupun satu serabut otot yang memunculkan nyeri. Otot yang kram ditandai dengan rasa nyeri, nampak tonjolan pada otot yang kram,dan terasa kaku.(1) Namun, kondisi kram otot merupakan hal yang selalu ada dalam sejarah manusia.(1)  Menurut penelitian, Kram otot muncul karena kehilangan banyak keringat, kurang cairan tubuh sehingga terjadi penurunan jumlah elektrolit.(1)

Sumber : Google.com

Berikut beberapa kejadian kram yang sering dialami dan penyebab kemunculannya:

  1. Kram kaki di malam hari (kram kaki nokturnal)

Area otot yang paling terpengaruh adalah betis. Kram dimalam hari terjadi akibat adanya beberapa faktor seperti gangguan elektrolit, kompresi akar saraf atau pembuluh arteri terkompresi akibat posisi tidur.

  1. Kram Kaki pada Ibu Hamil

Pada kehamilan, ibu cenderung mengalami perubahan fungsi neuromuskular, penambahan berat badan yang berlebihan sehingga kompresi saraf perifer, aliran darah yang tidak mencukupi ke otot, dan peningkatan kerja otot-otot tungkai bawah. Selain itu terjadi pengurangan kalsium dan magnesium akibat peningkatkan kebutuhan janin untuk menerima mineral, dengan kebutuhan otot.

  1. Kram Otot Terkait Latihan

Kram otot ketika latihan dapat disebabkan karena dehidrasi keseimbangan elektrolit dan kelelahan perifer akibat kontraksi otot terus menerus sehingga meningkatkan aferen dari spindel neuromuskular, dengan efek penghambatan paralel pada tendon golgi.(1)

Faktor Pemicu:

  • Gangguan elektrolit (dehidrasi)
  • Gangguan saraf,
  • Gangguan hormonal dan metabolisme
  • Kompresi akar saraf
  • Kompresi pembuluh arteri terkompresi.
  • Konsumsi obat yang konstan, seperti diuretik, beta-blocker, dan statin.(1)

Penanganan:

  • Pijatan pada area otot yang kram (Deep massage) disertai peregangan.

Peregangan dan massage mampu memberi efek relaksasi dan pemanjangan otot yang berkontraksi.(1,2,3)

  • Pemberian hot pack selama 10 menit.

Pemberian panas mampu memberi efek relaksasi pada otot sehingga mampu mengurangi kontraksi otot yang kram.(2)

  • Pemanasan sebelum aktivitas fisik.

Melakukan pemanasan merupakan tindakan pencegahan terjadinya kram sebelum melakukan aktivitas fisik. Dengan dilakukannya pemanasan, otot memberi stimulasi ke otak secara progresif sebelum memasuki latihan inti dalam aktivitas fisik, sehingga tidak terjadi peningkatkan stimulus dari spindel neuromuscular yang signifikan ke otak.(1,3)

  • Memenuhi kebutuhan elektrolit.

Kebutuhan elektrolit dapat dipenuhi dengan mengonsumsi air dan mineral yang cukup.(1,3)

Apabila keluhan kram tidak teratasi dengan melakukan 3 penanganan diatas, anda dapat melakukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab kemunculan kram berkelanjutan tersebut. Karena terdapat kondisi medis yang terkait dengan kram otot termasuk diabetes, disfungsi ginjal, dan hemodialisis, dan kondisi abnormalitas neuromuscular.(3)

Baca Juga: Pentingnya Pemanasan Sebelum Melakukan Olahraga

Referensi:

  1. Bordoni B, Sugumar K, Sugumar K, Varacallo M. Muscle Cramps. In: StatPearls. StatPearls Publishing, Treasure Island (FL); 2022. PMID: 29763070. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499895/
  2. Pawar AV, Bathia DK, Rayjade DA, Patil DS. Effect of Calf Stretching Versus Heel Walking in Nocturnal Leg Cramps in Older Individuals.(2021). Int. J. Life Sci. Pharma Res.;11(1):L5-8.
  3. Katzberg, H.D., 2020. Case Studies in Management of Muscle Cramps. Neurologic Clinics38(3), pp.679-696.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *