HaloFisioterapi

Calcaneal Spur : Apa Itu dan Bagaimana Peran Fisioterapi

calcaneus spur

Apa Itu Calcaneal Spur ?

Plantar calcaneal spurs (PCS) adalah pertumbuhan tulang dari tuberositas calcaneal. PCS biasanya digambarkan sebagai pertumbuhan tulang yang muncul tepat di prosesu anterior hingga medial dari tuberositas calcaneal. 

Plantar calcaneal spurs (PCS) berasal dari tuberositas calcaneal, terletak di permukaan plantar posterior calcaneal. Mayoritas PCS muncul dari sisi medial tuberositas, namun bisa juga berasal dari sisi lateral dan sulkus. Bentuk dari PCS sangat bervariabel, namun umumnya dibagi dalam dua tipe, yaitu simple dan irregular. PCS simple berbentuk struktur segitiga yang meruncing seperti titik tajam dari dasar yang lebar.  PCS irreguler memiliki batas yang tidak jelas dan tidak ada trabekula yang jelas.

Calcaneal spurs umumnya terjadi pada beberapa kondisi, seperti :

  • Gout arthritis
  • IMT besar
  • Plantar fasciitis
  • Rheumatoid arthritis
  • Osteoarthritis
  • Ankylosing spondylitis
  • Reiter’s disease
  • Spondylarthritis

Penyebab Calcaneal Spur

Etiologi dari PCS yang didapat masih belum sepenuhnya jelas. Secara tradisional dihipotesiskan bahwa PCS terjadi melalui stres/traksi berulang dari Plantar Fascia atau otot intrinsik pada insersio mereka di tulang calcaneus. Hal ini kemudian mengakibatkan peradangan berikutnya dan memicu perkembangan calcaneus spur.

Tanda dan Gejala

Beberapa tanda dan gejala dari calcaneal spur yang umumnya dirasakan adalah nyeri yang terlokalisasi di sisi medial tuberositas calcaneal. Nyeri biasanya terasa saat berjalan. Rasa nyeri yang dirasakan bisa akibat dari tekanan yang diterima oleh kaki atau karena proses inflamasi yang terjadi.

Peran Fisioterapi pada Calcaneal Spur

Tujuan utama pengobatan PCS adalah untuk menghilangkan rasa sakit. Tujuan dari sesi fisioterapi adalah untuk mengurangi peradangan di sekitar PCS. Beberapa hal yang dilakukan oleh fisioterapi adalah :

  1. Latihan peregangan otot tungkai

Peregangan otot gastrocnemius dan soleus menyebabkan peningkatan lingkup gerak sendi gerakan dorsofleksi. Peregangan ini mengurangi kekakuan atau kurangnya fleksibilitas akibat pronasi berlebihan dan kompensasi berlebihan pada fasia plantar sendi metatarsal pertama. Ketidakfleksibelan ini juga menyebabkan peningkatan ketegangan pada insersio calcaneus.

  1. Manajemen nyeri

Fisioterapi akan memberikan manajemen nyeri menggunakan modalitas fisioterapi, seperti TENS. TENS diketahui dapat memberikan efek analgetik.

  1. Manajemen berat badan

Salah satu faktor risiko dari PCS adalah indeks massa tubuh yang tinggi. Hal ini mengakibatkan meningkatka tekanan pada plantar fascia. Menurunkan berat badan selain menjadi terapi konservatif, juga menjadi langkah pencegahan terhadap kejadian calcaneal spurs.

  1. Edukasi

Penting untuk memberikan edukasi kepada pasien mengenai kondisi yang dialami pasien. Karena ada kemungkinan keterbatasan aktivitas akibat nyeri, fisioterapis akan memberikan edukasi berupa modifikasi aktivitas kehidupan sehari-hari dan penggunaan alat bantu.

Baca juga : Memiliki Kaki Datar/ Flat foot/ Pes Planus, Berbahaya atau Tidak?

Referensi :

  1. Kirkpatrick J, Yassaie O, Mirjalili SA. The plantar calcaneal spur: a review of anatomy, histology, etiology and key associations. J Anat. 2017 Jun;230(6):743-751. doi: 10.1111/joa.12607. Epub 2017 Mar 29. PMID: 28369929; PMCID: PMC5442149.
  2. Velagala VR, Velagala NR, Kumar T, Singh A, Mehendale AM. Calcaneal Spurs: A Potentially Debilitating Disorder. Cureus. 2022 Aug 28;14(8):e28497. doi: 10.7759/cureus.28497. PMID: 36185871; PMCID: PMC9514376.
  3. Physiopedia. Calcaneal Spurs. diakses melalui https://www.physio-pedia.com/Calcaneal_Spurs pada: 17 November 2023
  4. Bhawna Ujjainkar, Diksha Nagrale, Tushar Ubare, Shilpa Khurana, Shraddha Kawishwar. 2022.  Role of Physiotherapy in Middle-Aged Patient with Calcaneal Spur – A Case Report. International Journal of Health Sciences and Research. Vol.12; Issue: 3. DOI: https://doi.org/10.52403/ijhsr.20220323

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *