HaloFisioterapi

Fraktur Galleazi – Penatalaksanaan Fisioterapi

Fisioterapi Galeazzi fracture

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Fraktur Galleazi

Definisi

Merupakan patah pada Radial Shaft disertai dislokasi Distal Radioulnar Joint (DRUJ).(1,2) Fraktur biasanya terjadi di sepertiga tengah hingga distal radius karena lokasi ini lebih cenderung menyebabkan gangguan pada DRUJ.(2) Fraktur galleazi sering disebut juga “Fracture of necessity” yang berarti fraktur yang selalu membutuhkan fiksasi dan tidak mampu di tangani secara konservatif. Adapun jenis fraktur lain yang tergolong kedalam “fracture of necessity” adalah fraktur neck femur, fraktur montagia, fraktur capitulum dan fraktur talus. Fraktur galeazzi merupakan cedera yang relatif jarang, berdasarkan penelitian, prevalensi fraktur galeazzi pada pediatri sebesar 3%, dan 7% pada dewasa.(3)

Gambar 1. Fraktur Galleazi.(2)

Mekanisme cedera pada Fraktur Galleazi

Mekanisme cedera pada fraktur galleazi diakibatkan oleh trauma langsung pada pergelangan tangan, biasanya pada aspek dorsolateral, atau jatuh pada posisi teregang disertai pronasi lengan bawah.(4)Sehingga memunculkan pembebanan aksial. Pasien dengan gangguan triangular fibrocartilage complex (TFCC) memiliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan orang normal dalam mengalami fraktur galleazi. Pada pasien TFCC yang tidak mendapat penanganan yang tepat akan memunculkan ketidakstabilan DRUJ, sehingga tidak mampu menjaga kestabilan DRUJ saat adanya pembebanan pada pergerakan sendi radioulnar.

Prosedur Operasi Fraktur Galleazi

Pada penanganan operasi pemasangan fiksasi internal pada fraktur galleazi, tulang radius secara anatomis diredukai dan difiksasi dengan plat sehingga mampu mengembalikan posisi sendi radioulnar.(2,3) Penanganan fisioterapis harus diberikan untuk mengembalikan kemampuan anatomis mobilitas radius.(2) Jika fiksasi radius sudah stabil, penggunakan protective splint disertai mobiliasi dini sangat dianjurkan.(2) Jika fiksasi tidak stabil, fiksasi reduksi akan dipasang dekat dengan sendi. Jika berhasil sendi akan di pinning menggunakan dua zirschner wires (K-wire) untuk menjaga reduksi sendi. Pasien akan diposisikan pada posisi supinasi dan dipasangkan gips, jika saat supinasi fiksasi reduksi DRUJ stabil. Jika reduksi tidak berhasil dilakukan, maka pasien terindikasi menggunakan fiksasi eksternal (OREF).(2)

Jika ada celah yang besar pada fragmen styloid ulnaris, akan ditangani dengan ORIF, dan TFCC harus di eksplorasi dan di perbaiki menggunakan bone tunnels atau suture anchors. Jika celah sendi tetap tidak dapat direduksi, DRUJ harus dibuka dan semua jaringan yang menempel dihilangkan, jaringan menempel yang paling menempel pada area tersebut adalah extensor carpi ulnaris tendon. Bergantung pada stabilitas sendi setelah langkah-langkah ini dilakukan, fiksasi K-wire dari ulna ke radius mungkin diperlukan.(2)

Gambar 2. Internal Fiksasi Radius Distal.(2)

Komplikasi Fraktur Galleazi

Komplikasi yang dapat muncul apabila fraktur galleazi tidak tertangani dengan baik adalah:(2,3)

  • Ketidakstabilan DRUJ
  • Malunion
  • Kompresi saraf
  • ROM lengan bawah dan pergelangan tangan yang terbatas
  • Nyeri pergelangan tangan kronis
  • Osteoartritis pasca trauma

Penatalaksanaan Fisioterapi Fraktur Galleazi

Peran fisioterapis dalam membantu rehabilitasi post Fraktur Galleazi adalah mengurangi nyeri dan mengembalikan lingkup gerak sendi radioulnar. Hasil untuk rehabilitasi post operatif dari fraktur Galeazzi dianggap sangat positif, dan tingkat keberhasilan yang baik, yang didefinisikan oleh penyatuan fraktur, penyelarasan kembali, pemulihan panjang, stabilitas DRUJ, dan rentang gerak siku dan pergelangan tangan penuh, hingga 95 % telah dilaporkan.(3) Namun perlu diperhatikan bahwa, jika DRUJ stabil setelah dilakukan fiksasi radius, penggunaan protective splint untuk hari pertama hingga mingguan dapat disertai dengan mobilisasi dini. Namun, jika DRUJ membutuhkan fiksasi K-wire, perbaikan TFCC, fiksasi styloid ulnaris, atau splint dalam posisi supinasi, maka diperlukan imobilisasi dalam posisi supinasi dengan long arm splint selama 4 hingga 6 minggu. K-wire biasanya dilepas pada 4 hingga 6 minggu setelah jaringan memiliki kesempatan untuk sembuh.

Baca Juga : Penatalaksanaan Fisioterapi pada Patellofemoral Pain Syndrome

Referensi:

  1. Gallo R, Applewhite AI, Silvis ML, Yenior AL, Ton AN, Ortiguera CJ, et al. Shoulder Evaluation by Telephone and Video Visit: A Narrative Review. Cureus [Internet]. 2022 Feb 21; Available from: https://www.cureus.com/articles/85986-shoulder-evaluation-by-telephone-and-video-visit-a-narrative-review
  2. Hoppenfeld S, Murthy VL. Treatment and rehabilitation of fractures. 2nd editio. Sebring S, editor. Lippincott Williams & Wilkins: Wolters Kluwer Health; 2022. 294–297 p.
  3. Campbell HT, Lowe DT, Egol KA. Repair of the Galeazzi Fracture. J Orthop Trauma [Internet]. 2022 Aug;36(3):S15–6. Available from: https://journals.lww.com/10.1097/BOT.0000000000002387
  4. Egol, K. A., Koval, K. J., & Zuckerman Jd. Handbook of fractures [Internet]. 5th ed. Philadelphia, editor. Vol. 7, Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents. New York: Wolters Kluwer Health; 2015. 107–15 p. Available from: https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&scope=site&db=nlebk&db=nlabk&AN=1473077.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *